Kriteria Nama Bayi Yang Baik. Hakekat memberi nama bayi adalah memberi “tanda” bagi anak tersebut sebagai cara mudah untuk mengidentifikasi sang anak. Apabila anak tidak memiliki nama, dapat diartikan bahwa anak tersebut tidak memiliki identitas. Selain itu, dalam memberikan nama bayi, orang tua juga memiliki harapan – harapan atas anak tersebut. Sehingga nama bayi adalah cermin dari doa dan harapan orangtua terhadap anak.
Pemberian nama bayi, biasanya diberikan saat ia lahir ke dunia. Untuk umat Islam, pemberian nama bayi biasanya dilakukan pada hari ketiga atau ketujuh setelah bayi lahir berbarengan dengan aqiqah. Namun sebenarnya, para orang tua boleh-boleh saja mempersiapkan pembuatan nama bayinya sebelum sang bayi lahir. Yang penting saat sudah lahir, bayi sudah memiliki nama yang akan digunakan sebagai bekal identitasnya di masa depan.
Baca: Saat Tepat Mencari Nama Bayi
Kriteria Nama Bayi yang Baik
Membuat nama bayi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Bukan hanya sekedar mengikuti tren-tren yang berkembang saja, namun menyusun nama bayi hendaknya mengikuti kriteria atau kaidah yang benar dalam pemberian nama bayi. Berikut ini kriteria nama bayi yang baik menurut Armita Consultant:
1. Menggunakan Nama Ahli Agama atau Orang Sholeh
Nama bayi yang disiapkan bisa diupayakan berasal dari nama-nama ahli agama, para nabi dan rosul, atau nama-nama orang sholeh dengan niatan sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kriteria ini terutama untuk umat Islam. Selain itu, penggunaan nama orang-orang yang sholeh juga diharapkan bahwa cara ini adalah salah satu bentuk kecintaan kita dan upaya menghidupkan nama-nama mereka. Harapannya, sang bayi juga bisa meneladani kebaikan dan kesholehan dari nabi/rosul/ahli agama tersebut.
Beberapa nama yang disukai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Karena nama tersebut mengandung makna sebuah sifat wajib bagi Allah, sebuah sifat wajib manusia untuk senantiasa beribadah kepada Allah.
2. Nama yang Sederhana dan Tidak Menyulitkan
Nama yang sederhana akan memudahkan kita untuk mengucapkannya, mudah diingat dan berkesan saat menyebutkannya. Apabila nama bayi terlalu sulit (misalnya terlalu banyak huruf konsonan) nama bayi bisa menjadi rancu dan bisa meningkatkan peluang orang lain salah dalam mengucap dan menuliskannya. Karena namanya terlalu sulit, kadang orang akan meminta pemilik nama untuk mengeja huruf dalam namanya.
3. Memiliki Makna yang Baik
Tidak dipungkiri bahwa pemberian nama bayi haruslah memiliki arti yang baik. Tidak boleh memberi nama anak dengan makna yang buruk misalnya mengandung makna rakus, bisikan jahat, tamak, angkuh, sombong, pembangkang, sedih, dan nama-nama serupa yang menggiring pemilik nama untuk melakukan tindakan tersebut.
Selain itu, makruh memberi nama dengan nama Fir’aun, Qarun, Haman, Waliid, dan nama sejenis. Penggunaan nama malaikat juga makruh seperti nama Jibril, Israfil, Mikail, dan nama malaikat lainnya. Begitu pula dilarang penggunaan nama yang mengusik jiwa dan berdampak buruk terhadap psikologis seperti nama Harb (perang), Marrat (merasa diri paling bersih jiwa), Kilab (anjing), Haiyyat (naga), dan nama serupa. Nama Al Qur-an dan surat-suratnya juga tidak boleh dipakai sebagai nama bayi, misalnya Thaaha, Yaasin, Haa Miim, Alif Laam Miim (1).
Baca: Nama Adalah Doa Maka Buatlah Nama Yang Terbaik
Nama yang baik akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi pemilik nama karena disamping berdimensi doa, nama juga merupakan wadah harapan bagi pemberi nama. Apabila sudah terlanjur memberi nama yang tidak baik, diperbolehkan untuk menganti nama demi kebaikan. Terutama untuk menumbuhkembangkan kebajikan, harapan, doa, dan norma kebaikan.
Baiklah rekan-rekan. Demikian tulisan kali ini mengenai bagaimana menentukan kriteria nama bayi yang baik. Semoga bermanfaat. Untuk pemesanan pembuatan nama bayi, dapat mengisi formulir pemesanan nama bayi ini ya. Terima kasih dan sampai bertemu di tulisan berikutnya.
Salam,
Armita Consultant.
Sumber
(1) El-Zaqiey, I. 2010. Nama – Nama Indah & Mudah. Yogyakarta. Cakrawala Ilmu.
Memang pemberian nama anak harus ditimbngkan masak-masak. Agar nggak menjadi “beban” untuk anak di masa depan. Tapi menjadi doa yang bagi anak kita.
Betul Mbak Enny 🙂
karna nama adalah doa, jadi usahain harus yang baik2 kan ya Teh hehe
Betul, Teh Firda 🙂
Bener, nama yang sederhana dan enggak menyulitkan, kan kasian anaknya juga kalau sulit ngelapalin namanya sendiri
Betul Teh, terutama saat anak masih kecil ya.
pernah nemuin teh yang pake nama malaikat Jibril, makasih teh ilmunya aku juga nih buat anak kedua namanya semoga mengandung makna dan harapan yang baik dari aku dan suami sbg ortu.
Sun sayang untuk baby – nya ya Teh.
Saya seneng baca-baca nama bayi, tapi nikah aja blom hahaha
Salah satu kewajiban orangtua pada anaknya adalah memberi nama yang baik.
Saya selalu bikin list nama-nama untuk calon debay yang akan lahir…sehingga pas uda 9 bulan, tinggal digabungin jadi satu frase kalimat berarti.
Semoga manjadi jalan kemudahan saat hisab di akhirat kelak.
Aamiin.
Aamiin.
Sebelum memberi nama saya konsultasi dulu dengan pemuka agama setempat. Soalnya takut mengandung arti yang buruk. Alhamdulillah nama yang kami pilih adalah nama ya baik.
Betul. Konsultasi dengan ahlinya tetap diperlukan agar tidak salah pilih dalam membuat nama 🙂
Tapi nama anak sekarang kok ya susah2 banget ya meskipun artinya indah 🙁
[…] Baca: Kriteria Nama Bayi Yang Baik […]